Dampak
Negatif Penyebaran Berita Tidak Benar (Hoax)
1.
Merugikan suatu pihak
Judul yang provokatif dan isi berita
yang tidak akurat dapat menuai berbagai opini negatif, tentu opini
negatif ini dapat merugikan pihak yang bersangkutan.
2.
Memberikan reputasi buruk akan seseorang/sesuatu
Isi berita hoax yang merugikan tersebut bisa membuat
image seseorang menjadi jelek dan ketika sudah viral tidak akan ada yang mau
bertanggung jawab
3.
Memicu
perpecahan.
Berita hoax seringkali bermuatan isu SARA. Kelompok
Saracen juga bermain di tema ini. Mereka bisa menyebarkan konten-konten bernada
SARA. Alhasil, masyarakat akan terpecah belah karenanya. Masyarakat tidak bisa
membedakan isu mana yang benar dan hoax. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
pernah mengatakan bahwa persatuan Indonesia tidak boleh goyah hanya karena
provokasi dan hasutan. Dikutip dari laman resmi Kemenag (4/2), Menteri Agama
juga menggingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berita Hoax.
4. Menguntungkan pihak tertentu.
Kasus kelompok pembuat berita profesional Saracen
merupakan bukti nyata bahwa bisnis hoax menggiurkan. Motif ekonomi bisa menjadi
alasan penyebaran berita hoax. Dilansir dari merdeka.com (24/8), Kasubag Ops
Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnomo mengatakan bahwa
nominal yang diterima oleh kelompok ini bisa mencapai Rp 100 juta setiap
proyek.
5. Berita hoax membuat fakta tidak lagi bisa dipercaya.
Dengan semakin viralnya berita hoax, fakta sebenarnya
malah bisa dicap sebagai berita hoax. Dengan ini masyarakat bisa kebingungan
tentang fakta mana yang harus dipercaya. Dilansir dari website resmi kominfo
(22/8), Juru Bicara Presiden Johan Budi menegaskan bahwa berita bohong harus
dilawan. "Fungsi humas adalah merespons tuduhan atau finah tak
benar," ujarnya. Johan juga berpesan agar komunikasi dilakukan dengan
tepat dan jelas. Berita hoax bisa muncul dari komunikasi yang kurang tepat dan
bisa membuat persepsi masyarakat menjadi buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar